TAHAP I PENDAHULUAN
Operasi pemboran bertujuan membuat lubang secara cepat, murah dan aman
hingga menembus formasi produktif di bawah permukaan. Operasi pemboran dimulai
dengan pembuatan pondasi, pemasangan lantai bor (substructure), pendirian
menara, dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan pemboran. Hasil pemboran yang
dinamakan “Lubang Sumur” atau "Well Bore" tersebut kemudian
dilanjutkan dengan pemasangan pipa selubung berupa casing dan dilanjutkan
dengan penyemenan. Langkah selanjutnya adalah pemasangan fasilitas peralatan
produksi untuk memproduksikan minyak atau gas dari formasi produktif.
Metoda pemboran yang berkembang saat ini adalah metoda pemboran putar (rotary
drilling), bukan pemboran tumbuk. Oleh karena itu, dalam acara praktikum
“Peragaan Peralatan Pemboran” ini hanya diperagakan sistem utama dan sistem
penunjang dari rotary drilling rig.
Seiring dengan semangkin pesatnya perkembangan teknologi pemboran,
khususnya pemboran di lepas pantai yang pada prinsipnya adalah merupakan
perkembangan dari operasi pemboran di darat, maka dalam acara praktikum ini
praktikan sekaligus juga memberikan laporan peragaan sistem peralatan pemboran
lepas pantai. Untuk peralatan-peralatan pemboran di lapangan geothermal pada
prinsipnya adalah sama dengan di lapangan migas.
Secara sistematik, materi praktikum “Peragaan Peralatan Pemboran” yang akan
dilaporkan dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
I. Sistem Utama dari Perlatan Bor Putar,
meliputi :
1.
Sistem Tenaga
atau Power System.
2.
Sistem
Pengangkatan atau Hoisting System.
3.
Sistem Pemutar
atau Rotating System.
4.
Sistem Sirkulasi atau Circulating System.
5.
Sistem
Pencegah Semburan Liar atau Blowout Prevention System.
II. Sistem Penunjang, meliputi :
1.
Sistem
Penyemenan atau Cementing System.
2.
Sistem
Peralatan Penunjang lainnya.
III. Sistem Peralatan Pemboran Lepas Pantai atau
Offshore System.
thanks infonya ka', sangan membantu :)
BalasHapus