TAHAP IV SISTEM PEMUTAR ( ROTATING SYSTEM )
4.1 DASAR TEORI
Fungsi utama system pemutar pada operasi pemboran adalah untuk memutar rangkaian pipa bor dan
memberikan beratan diatas pahat member lubang. Sistem pemutar terdiri dari tiga
sub-komponen:
- Peralatan putar (rotary assembly)
- Rangkaian pipa bor
- Mata bor
Peralatan putar berfungsi untuk:
- Memutar rangkaian pipa bor selama operasi pemboran berlangsung
- Menggantungkan rangkaian pipa bor yaitu dengan slip yang dipasang (dimasukkan) pada rotary table ketika disambung atau melepas bagian-bagian drill pipe.
Rangkaian pipa bor menghubungkan antara swivel dan
mata bor berfungsi untuk :
§ Menarik-turunkan mata bor
§ Memberikan beban diatas pahat untuk penembusan (penetration)
§ Meneruskan putaran ke mata bor dan
§ Menyalurkan fluida pemboran yang
bertekanan ke mata bor
Mata bor merupakan peralatan yang langsung
menyentuh formasi, berfungsi untuk menghancurkan dan menembus formasi.
4.1.1. Peralatan Putar (Rotary Assembly)
Peralatan putar ditempatkan pada lantai bor
di bawah crown block diatas lubang, peralatan putar terdiri dari :
- Meja putar (rotary table)
- Master bushing
- Dua alat penting yaitu, kelly bushing (digunakan untuk memutar rangkaian pipa bor) dan rotary slip (dgunakan untuk menggantungkan rangkaian pipa bor). Kunci utamanya adalah meja putar.
Meja putar, master bushing dan
kelly bushing digunakan bersama-sama untuk memutar rangkaian pipa bor. Meja
putar, master bushing dan rotary table digunakan untuk menggantung rangkaian
pipa bor di dalam lubang pada saat menyambung/melepas section drillpipe dengan
bantuan “make-up and break-out tongs”.
4.1.1.1 Meja Putar
Meja putar berfungsi untuk:
- Meneruskan gaya putar dari drawwork ke rangkaian pipa bor melalui Kelly bushing dan Kelly.
- Menahan pipa bor dalam lubang pada saat penyambungan atau pelepasan pipa bor dilakukan. Kecepatan meja putar dapat diatur oleh seorang driller man dengan beberapa handle yang ada di drawwork.
Hubungan rotary table dengan prime mover ada dua macam:
- Hubungan dengan rantai ke drawwork.
- Hubungan langsung ke prime mover.
4.1.1.2 Master
Bushing
Master bushing merupakan alat yang
dapat dilepas dari rotary table. Fungsinya untuk meneruskan putaran rotary
table ke Kelly bushing. Master bushing berfungsi sebagai dudukan (penempatan)
Kelly bushing atau rotary slip.
4.1.1.3 Kelly
Bushing
Kelly bushing selama operasi pemboran berlangsung
berfungsi untuk meneruskan putaran dari rotary table ke rangkaian pipa bor.
4.1.1.4 Rotary
Slips
Jika rotary slip dimasukkan ke dalam master bushing,
maka rotary slip akan berfungsi sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada
saat dilakukan penyambungan atau pelepasan section rangkaian pipa bor.
4.1.2 Rangkaian Pipa Bor
4.1.2.1 Swivel
Swivel adalah ujun
teratas rangkaian pipa bor, yang berfungsi untuk :
- Memberikan kebebasan kepada rangkaian pipa bor untuk berputar dimana swivelnya sendiri tidak ikut berputar.
- Memberikan perpaduan gerak vertical dengan gerak berputar dapat bekerja bersama-sama.
- Sebagai penghubung antara rotary hose (pipa karet) dengan Kelly sehingga memungkinkan lumpur bor untuk sirkulasi tanpa mengalami kebocoran.
Bagian-bagian dari swivel terdiri
dari :
1.
Bail : bagian atas dari swivel
yang berfungsi sebagai penggantung swivel pada hook di bawah travelling block
2.
Goosneck : merupakan pipa yang
berbentuk seperti huruf “U” yang terletak di bagian atas dari swivel, berfungsi
untuk menghubungkan rotary hose dengan swivel
3.
Washpipe assembly (internal)
terletak pada bagian atas swivel bannet yang berfungsi untuk menghubungkan
rotary hose (dari goosneck) dengan rotating swivel stem. Washpipe assembly
dapat diambil dari swivel untuk dibersihkan.
4.
Bonnet : merupakan metal yang
berfungsi sebagai pelindung washpipe assembly
5.
Houshing : merupakan suatu baja
yang berfungsi sebagai pelindung washpipe dan sebagai rumah rotating stem
assemblies
6.
Rotating swivel stem :
merupakan poros perputaran pada swivel
7. pin : merupakan ulir pada bagian atas dari
kelly cock.
4.1.2.2. Kelly
Kelly
merupakan rangkaian pipa bor yang paling atas dimana bentuk irisan luarnya
dapat berbentuk segi tiga, segi empat, segi enam. Kelly ini dimasukkan ke dalam
kelly bushing.
Kelly
bushing berfungsi untuk meneruskan gaya putar (torsi) dari meja putar ke kelly
dan selanjutnya keseluruh rangkaian pipa bor. Selama kelly ini tidak
dipergunakan (dilepas) misal pada waktu mencabut string, maka kelly ini
dimasukkan ke dalam rathole yang terdapat di lantai bor. Dalam keadaan ini
kelly bushing selalu ikut terbawa demikian pula swivelnya.
4.1.2.3 Upper Kelly Cock
Merupakan suatu valve yang
dipasang diantara swivel dan kelly. Fungsi utamanya (pada saat tertutup) adalah
untuk menjaga agar tidak terjadi tekanan dari lubang bor yang bertekanan
tinggi.
4.1.2.4 Lower Kelly Cock (Mud Silver Valve)
Mempunyai valve otomatis atau
manual berfungsi untuk menahan cairan pemboran dalam kelly pada saat dilakukan
penyambungan.
4.1.2.5. Drill Pipe
Drillpipe merupakan bagian
rangkaian pipa bor yan terpanjang, artinya jumlahnya paling banyak dalam satu
rangkaian pipa bor untuk mencapai kedalaman lubang bor yang diinginkan. Fungsi utama drillpipe adalah untuk :
-
menghubungkan
kelly dengan drillcollar dan mata bor di atas lubang bor
-
memberikan
rangkaian panjang pipa bor, sehingga dapat menembus formasi yang lebih dalam
-
memungkinkan naik turunnya mata
bor
-
meneruskan
putaran dari meja putar ke meja bor
-
meneruskan
aliran lumpur bor dari swivel ke mata bor
4.1.2.6 Penyambung Drill Pipe
Setiap section atau joint
drillpipe standart mempunyai tiga bagian pokok,
yaitu : tube (pipe), dan tool
joint pada kedua ujungnya. Tool joint terdiri dari dua
jenis :
- Pin connection : tool joint pada bagian bawah drillpipe (DP) dimana ulir dibuat pada bagian luar, disebut “PIN”
- Box connection : tool joint pada bagian atas drill pipe (DP) dimana ulir dibuat pada bagian dalam, disebut “BOX”
4.1.2.7 Karakteristik
Drill Pipe
a) Tipe utama drill pipe, ada 2 macam :
1. Standart drill pipe : digunakan dari
permukaan sampai pada top drill collar. Pada umumnya drill pipe diikuti drill collar
di atas mata bor (bit).
2. Heavy weight drill pipe : digunakan
pada kondisi khusus, yaitu pada waktu terjadi down hole problem seperti pipa
terjepit, dan sebagainya.
b)
Ukuran dan panjang :
1.
Range 18’ – 22’ à jarang dijumpai
2.
Range 27’ – 30’
3.
Range 39’ – 45’
c) Drillpipe joint biasanya disambung atau dilepasdari section pipa
bor. Section ini disebut “stand’. Jumlah joint dalam satu stand ditentukan oleh tinggi menara dan ring drill pipe
yang digunakan.
d) Penyimpanan drill pipe : drill pipe
disimpan bila tidak digunakan pada dua rak pipe didekat rig. Rig storage bisa
dilepas dari rangkaian pipa bor, drill pipe joint ditempatkan (disandarkan)
pada rak pipa di sisi menara. Near Rig storage drill pipe joint ditempatkan
pada rak yang terletak di seberang rig.
4.1.2.8. Drill Collar
Drillcollar berbentuk seperti DP, tetapi diameter
dalamnya lebih kecil dan diameter luarnya sama dengan diameter luar “tooljoint”
DP. Jadi dindingnya lebih tebal daripada DP.
Drill Collar ditempatkan pada rangkaian pipa bor bagian
bawah diatas mata bor. Fungsi utama dari Drill Colar :
- Sebagai pemberat (wight on bit = WOB), sehingga rangkaian pipa bor dalam keadaan tetap tegang pada saat pemboran berlangsung, sehingga tidak terjadi pembelokkan lubang.
- Membuat agar putaran rangkaian pipa bor stabil
- Memperkuat bagian bawah dari rangkaian pipa bor agar mampu menahan puntiran
Dengan demikian diharapkan akan berjalan dengan
laju yang besar, lubang bor lurus dan kerusakan DP kecil.
4.1.2.8.1 Karakteristik Drill Collar
- Perbedaan antara drillpipe dengan drillcollar :
Perbedaan pokok antara
drillpipe dengan drillcollar adalah ukuran, berat dan strength. Pada gambar
terlihat drillcollar tidak mempunyai tool joint,karena drillcollar dindingnya
tebal sehingga ulir cukup dibuat pada dindingnya sendiri.
- standart drillcollar parts
- ukuran drillcollar :
- biasanya mempunyai panjang 30 ft atau kurang
- tebal dindingnya 3 ½ inch atau lebih
- berat lebih dari 3 tons
- di bawah batang bor dapat dipakai 2 – 60 drillcollar
4.1.2.8.2 Jenis-Jenis Drill Collar
- Standart drillcollar mempunyai permukaan yang halus dengan box connection terletak pada tiap top dan pin connection terletak pada bottom
- Spiraled drillcolar mempunyai permukaan beralur seperti spiral, digunakan pada kondisi khusus untuk mencegah terjadinya differential wall sticking.
- Zipped drillcollar permukaannya terdapat ceruk (lekukan) yaitu pada bagian ujung atas drillcollar. Digunakan untuk menjaga keseimbangan.
4.1.2.9 Mata Bor (Bit)
Mata bor merupakan peralatan yang langsung menyentuh
formasi, berfungsi untuk menghancurkan dan menembus formasi, dengan cara
memberi beban pada mata bor.
Bagian – bagian penting dari mata bor :
-
shank:
merupakan suatu alur (threaded pin), dimasukkan ke dalam box connection pada bottom collar atau bit sub di
bawah collar.
-
Bit
lugs : merupakan peralatan yang berfungsi untuk dudukan poros dan cones.
-
Cones
: merupakan roda-roda bergigi (gerinda) yang berputar pada mata bor.
-
Fluid passageway (jets) :
merupakan nozzle yang terdapat pada bottom untuk menyemprotkan lumpur bor
langsung ke formasi.
Jenis-jenis mata bor :
4.1.2.9.1 Drag Bit
Drag bit ini tidak mempunyai
roda-roda yang dapat bergerak dan membor dengan gaya keruk dari blandenya. Pada
masa yang lampau, biasanya untuk pemboran permukaan (spud in) dilakukan dengan
bit ini, tetapi dewasa ini telah digeser oleh roller- cone bit. Letak jet
nozzle pada drag bit ini dirancang agar supaya lumpur yang keluar dari
rangkaian pipa bor langsung menyemprot blandernya, hal ini dimaksudkan agar
blandenya tetap bersih pada waktu mengebor. Drag bit biasanya digunakan untuk
membor formasi-formasi lunak dan plastik (lengket). Blande drag bit dibuat dari
macam-macam baja paduan dan pada bagian muka (faced) yang keras umumnya
diperkuat dengan tungsten carbide. Persoalan-persoalan
yang timbul dalam penggunaan drag bit adalah :
-
lubang bengkok
-
lubang berdiameter kurang dari
yang diminta (undergauge)
-
balling (dilapisi padatan) pada
pemboran formasi shale
Lubang bengkok dapat dikurangi dengan pemakaian drill collar, sedang
undergauge dapat dikurangi dengan membuat otomatis pada nozzle, dimana bila
bitnya rusak, nozzle bertumpu pada lubang dan tertutup secara otomatis,
sehingga menaikkan tekanan pompa dipermukaan. Balling dapat dikurangi dengan
menggunakan jet nozzle pada balandenya.
4.1.2.9.2
Roller-Cone (Rock Bit)
Roller-Cone adalah bit yang mempunyai kerucut (cone)
yang dapat berputar untuk menghancurkan batuan. Bit ini pertama kali didesain
oleh howard R. Houghes (1909) dan hingga sekarang banyak dilakukan untuk
pemboran di lapangan minyak. Pada masing-masing terdapat gigi-gigi. Jika
diperhatikan secara seksama maka bentuk gigi tersebut untuk setiap bit berbeda.
Gigi yang panjang dan jarang letaknya atau sedikit jumlahnya digunakan untuk
formasi batuan lunak. Sedang
gigi-gigi yang pendek dan rapat letaknya adalah digunakan untuk formasi medium
hard atau hard (keras).
Umumnya jumlah conner pada
setiap bit adalah tiga, setiap cones mempunyai sumbu yang berbeda, setiap asnya
berpotongan pada satu titik. Panjang jarak gigi-gigi serta pola dari bit dibuat
untuk memperoleh laju pemboran yang tertinggi dengan minimum pengaruh balling
pada gigi-gigi tersebut.
Roller cone bit ada dua
macam :
a.
Steel tooth bit (Milled tooth
bit)
Merupakan satu diantara jenis mata bor (bit) yang paling
banyak dipakai, dikenal dari gigi-gigi pemotongnya yang dibentuk dengan jalan
menggiling/memotong conenya, sehingga menjadi gigi.
b.
Insert bit (Tungsten carbite
bit)
Gigi-gigi dibuat dari karbit tungsten yang tahan
keausan. Biasanya mata bor jenis ini digunakan untuk menembus lapisan yang
paling keras atau paling abrasif.
4.1.2.9.3
Diamond Bit
Pengeboran dengan diamond bit ini sifatnya bukan
penggalian (pengerukan) dengan gigi berputar), tetapi diamond bit ini membor
batuan berdasarkan penggoresan dari butir-butir intan yang dipasang pada matrix
besi (carbite) sehingga menghasilkan laju pemboran yang relatif lambat. Kontak langsung antara intan-intan dengan
formasi menyebabkan kerusakan yang cepat karena panas yang ditimbulkan.
Pemakaian intan dipertimbangkan karena intan merupakan zat padat yang sampai
sekarang dianggap paling keras dan abrasif. Pada prakteknya diamond bit
jarang/tidak selalu digunakan di lapangan. Keistimewaan dari diamond bit ini
adalah mempunyai umur pemakaian yang relatif panjang (awet) sehingga mengurangi
frekuensi roundtrip, dengan demikian biaya pemboran dapat biperkecil.
4.2. DESKRIPSI ALAT
4.2.1. Rotary Table
- Fungsi
: meneruskan gaya putar dari drawwork kerangkaian pipa bor melalui kelly bushing dan.
-
Mekanisme kerja : Rotary
Table mendapat power dari prime Mover,kemudian meneruskannya ke rangkaian
peralatan pemboran dibawahnya.
- Gambar :
4.2.2.
Swivel
- Fungsi : a. memberikan
kebebasan pada rangkaian pipa bor untuk
berputar dimana swivel tidak swivelnya tidak ikut berputar.
b. memberikan perpaduan gerak vertikal dengan gerak berputar agar dapat bekerja bersama-sama
c. sebagai penghubung antara rotary (pipa karet) dengan kelly sehingga
memungkinkan lumpur bor untuk sirkulasi
tanpa mengalami kebocoran
-
Mekanisme
Kerja : Tempat bergantungnya peralatan pemboran
- Gambar :
4.2.3. Kelly
- Fungsi : Meneruskan gaya putar rotasi (torsi) dari rotary table ke
Kelly selanjutnya keseluruh rangkaian pipa bor
-
Prinsip
Kerja :
Memutar rangkaian pipa
bor yang ada di
bawahnya
- Gambar :
Gb. 4.3. Kelly |
4.2.4.
Drill Pipe
- Fungsi : -Menghubungkan kelly terhadap drillcollar
dan mata bor di dasar lubang bor
- Memberikan rangkaian panjang pipa bor,
sehingga dapat menembus formasi yang lebih dalam
-
Memungkinkan naik-turunnya mata
bor
- Meneruskan putaran dari meja putaran ke
meja bor.
- Meneruskan aliran lumpur bor dari swivel
ke mata bor.
- Mekanisme : Menghubungkan dan menambah panjang
rangkaian pipa pemboran.
- Gambar :
4.2.5. Top Drive System
- Fungsi : Menghubungkan travelling block, Swivel, dan Hook yang ditambah dengan motor pemutar .
- Mekanisme Kerja : Gerak naik turun pada suatu rel
guide runner disepanjang menara
- Gambar :
4.2.6. Drill Collar
- Fungsi : - Sebagai pemberat
(Weight On Bit = WOB), sehingga rangkaian pipa bor dalam keadaan tetap tegang
pada saat pemboran berlangsung, sehingga tidak terjadi pembelokan lubang.
- Membuat agar putaran rangkaian pipa bor
stabil
- Memperkuat bagian bawah dari rangkaian
pipa bor agar mampu menahan puntiran.
- Mekanisme : DC yang mempunyai dinding yang tebal
memungkinkan dibuatnya grade pada dinding tersebut sehingga tdak memerlukan
tool joint. Pada drill collar juga dapat dipasangkan alat-alat spesial sehnga
hasil pengeboran formasi dapat maksimal.
-
Gambar :
4.2.7. Diamond Bit
- Fungsi : Untuk
menghancurkan dan menembus formasi yang sangat keras.
- Mekanisme : Prinsip kerjanya adalah menghancurkan batuan formasi berdasarkan
penggoresan dari butir-butir intan yang dipasang pada matriks besi (carbite)
sehingga menghasilkan laju pemboran yang relatif lambat
- Gambar :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar